Pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) tahun 2021 berbasis Komputer di MA. Al Ma’arif Plus dilaksanakan mulai hari Rabu sampai Kamis (29-30/9/2021). Tujuan dilaksanakan AN adalah untuk memetakan mutu pendidikan dan memberi umpan balik kepada penyelenggara pendidikan, serta merancang tindak lanjut untuk perbaikan mutu sistem pendidikan.
Dikutip dari website Kemdikbud, Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian:
Untuk tes AKM sendiri dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan literasi dan numerasi merupakan dua aspek kompetensi yang menjadi syarat bagi peserta didik sehingga bisa berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan. Sementara survei karakter dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. “Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif,” tutur Mendikbud Nadiem Makarim. Poin ketiga dalam Asesmen Nasional yakni survei lingkungan belajar yang digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Selanjutnya Kepala MA. Al Ma’arif Plus, K. Bahrudin, M.Pd.I menjelaskan bahwa Asesmen Nasional (AN) yang dilaksanakan selama 2 hari ini, sebelumnya telah diadakan persiapan yang terukur sehingga pelaksanaan AN untuk Peserta didik kelas XI yang terpilih secara acak untuk menjadi peserta telah melalui sebuah proses yang ketat. “Pelaksanaan gladi bersih yang dilakukan bertujuan agar peserta didik kelas XI yang terpilih dapat menyesuaikan diri dengan pelaksanaan asesmen nasional. AN tahun 2021 berbasis komputer dilaksanakan berdasarkan keputusan Kemendikbud Ristek,” ucap beliau.
Menurutnya, AN tahun 2021 ini sudah disampaikan jauh sebelumnya kepada seluruh peserta didik untuk lebih gemar membaca buku, koran, atau majalah terkait persiapan pengganti Ujian Nasional (UN) tersebut.” AN berbeda dengan UN karena tidak bisa dipelajari melalui pembelajaran tambahan ataupun bimbingan belajar.
“Sedangkan untuk meningkatkan kompetensi numerasi, tidak ada jalan pintas bagi peserta didik kelas XI, selain meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sistematis, karena semua butuh proses, dan tidak dapat ditemukan pada bimbingan belajar di luar,” kata beliau.
Sementara itu, Proktor, Khairuddin, S.Pd. menyampaikan bahwa madrasah sudah memberikan pendampingan kepada peserta didik kelas XI agar bisa menjawab dan bisa berlatih mengerjakan soal-soal AN tahun 2021 yang bersumber melalui link atau tautan yang disediakan oleh Kemendikbud Ristek untuk mengasah kemampuanya.
Selain itu, bersamaan dengan pelakasnaan ANBK untuk perserta didik, juga telah dilaksanaan Survie Lingkungan Belajar (SLB) untuk guru yang juga pesertanya dipilih secara sampling yang mana hal ini bertujuan untuk memotret berbagai aspek yang terkait dengan lingkungan belajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan, sehingga hasil asesmen nasional secara komprehensif memberikan profil satuan pendidikan dari input-proses-output. Jadi Setiap respon yang diberikan diharapkan dapat mencerminkan kondisi satuan pendidikan sesungguhnya dan menjadi informasi reflektif. Oleh karena itu; kejujuran, keaktifan, serta kelengkapan dalam pengisian survei lingkungan belajar; menjadi kunci kualitas informasi yang akan diterima oleh madrasah.
Beri Komentar